PENGOLAHAN
LIMBAH
Beberapa negara maju talah memanfaatkan limbah yang
berasal dari kegiatan rumah tangga dan industri. umumnya limbah dimangaatkan
untuk berbagai macam bahan yang berguna tergantung teknologi yang digunakan.
misalnya sampah organik dapat dipakai sebagai bahan untuk membuat
pupuk(kompos), gas bio, alkohol, dll. dalam penanganannya membutuhkan perlakuan
yang berbeda, karena sifat-sifat dari limbah juga berbveda-beda. beberapa cara
penanganan limbah yang dapat dilakukan secara sederhana yaitu:
penumpukan
pengomposan
pembakaran
sanitari landfill.
suatu sisterm penangan limbah yang baik harus memperhatikan bahwa limbah tersebut tidak menjadi tempat berkembang biaknya bibit penyakit serta tidak menjadi medium perantara menyebarluasnya suatu penyakit. Syarat lainnya adalah dalam penanganannya tidak mencemari udara, air, atau tanah serta tidak menimbulkan bau dan tidak menimbulkan kebakaran.
Pengolahan Limbah Padat
Pengolahan limbah padat meliputi pengumpulan sampai
dengan pemusnahan dan pembuanganny. Pengelolaan limbah padat harus
memperhatikan karakteristik dan kandungan yang terdapat di dalam limbah padat
tersebut. Limbah padat yang mengandung bahan organik dapat membusuk dengan
adanya aktivitas mikroorganisme pengurai. Dengan demikian, pengelolaannya
menghendaki kecepatan, baik dalam pengumpulan maupun dalam pemusnahannya.
Pembusukan limbah padat organik akan menghasilkan antara
lain gas CH4(metana) dan H2S (asam sulfida) yang bersifat racun bagi manusia.
Akan tetapi, bagi lingkungan limbah padat ini relatif kurang berbahaya karena
dapat terurai dengan sempurna.
Limbah padat yang mengandung bahan anorganik tidak dapat
membusuk. Bila memungkinkan limbah padat jenis ini sebaiknya didaur ulang. Bila
tidak memungkinkan dapat dibakar agar terurai menjadi bentuk lain sehingga
volumenya lebih kecil. Untuk limbah padat yang mengandung B3, diperlukan suatu
cara khusus.
Pembuangan limbah padat dapat dilakukan dengan cara
landfill, animal feeding, penguraian dengan mikroorganisme maupun penekanan
untuk memperkecil volume. Untuk limbah padat yang tidak dapat membusuk atau
mengandung B3, penggunaan incenerator (pesawat pembakar) merupakan salah satu
metode yang direkomendasikan. Limbah padat yang mengandung bahan organik dan
tidak mengandung B3 dapat diproses secara biologi untuk mengurangi volumenya
atau dapat juga untuk memperoleh produk yang berguna seperti kompos (aerobic)
maupun biogas (anaerobic). Tetapi cara ini berpotensi mengeluarkan bau yang
tidak sedap.
Pengolahan
limbah
Beberapa faktor yang mempengaruhi
kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi
pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan
penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
- pengolahan menurut tingkatan perlakuan
- pengolahan menurut karakteristik limbah
Untuk mengatasi berbagai limbah dan
air limpasan (hujan), maka suatu kawasan permukiman membutuhkan berbagai jenis
layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat selalu diartikan sebagai
bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi yang
harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni
rumah, seperti jamban misalnya. [1]
- Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk
menangani limbah Air kakus. [1]
- Jamban yang layak harus memiliki akses air besrsih yang
cukup dan tersambung ke unit penanganan air kakus yang benar. Apabila
jamban pribadi tidak ada, maka masyarakat perlu memiliki akses ke jamban
bersama atau MCK.[1]
- Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan
pewadahan sampah dan pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan dengan
menggunakan gerobak atau truk sampah. Layanan sampah juga harus dilengkapi
dengan tempat pembuangan sementara (TPS), tempat
pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah
lainnya. Dibeberapa wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah
dikembangkan secara kolektif
oleh masyarakat. Beberapa ada yang melakukan upaya kolektif lebih lanjut
dengan memasukkan upaya pengkomposan dan pengumpulan bahan layak
daur-ulang.[1]
- Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan
air hujan menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan
air tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran
drainase harus cukup besar agar dapat menampung limpasan air hujan dari
wilayah yang dilayaninya. Saluran drainase harus memiliki kemiringan yang
cukup dan terbebas dari sampah.[1]
- Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu
tersedia secara berkelanjutan dalam jumlah yang cukup. Air bersih ini
tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan, minum, mandi, dan kakus saja,
melainkan juga untuk kebutuhan cuci dan pembersihan lingkungan.[1]
Karakteristik
Limbah
- Berukuran mikro
- Dinamis
- Berdampak luas (penyebarannya)
- Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Limbah
Industri
Berdasarkan karakteristiknya limbah
industri dapat dibagi menjadi empat bagian
- Limbah
cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri
dari bahan buangan padat, bahan buangan organik, dan bahan buangan
anorganik.
- Limbah padat
- Limbah gas dan partikel
- Limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun). Merupakan sisa suatu usaha atau kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun
yang karena sifat, konsentrasinya,
dan jumlahnya secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan,
merusak, dan dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Pengelolaan
Limbah B3 adalah rangkaian kegiatan
yang mencakup reduksi,
penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan
penimbunan limbah B3. Pengelolaan Limbah B3 ini bertujuan untuk mencegah,
menanggulangi pencemaran dan kerusakan
lingkungan, memulihkan kualitas lingkungan tercemar, dan
meningkatan kemampuan dan fungsi kualitas lingkungan
0 komentar:
Posting Komentar